Sabtu, 26 Februari 2011

ASMA'UL HUSNA

ALLAHU
Artinya Yang
mengeluarkan sekelian
makhluk dari tiada
menjadi ada.

AR RAHMAANU
Artinya Kasihsayang
kepada hambaNya
Ndidunia.
AR RAHIIMU
Ertinya Yang Kasihsayang
kepada orang-orang
mukmin pada hari Akhir

AL MALIKU
Ertinya Yang Mempunyai
Kerajaan
AL QUDDUUSU Artinya
Yang Maha Suci

AS SALAAMU
Ertinya Sejahtera
daripada kekurangan
AL MU'MINU
Artinya Yang
Mengimamkan
hamba Nya

AL MUHAIMINU
Artinya Yang Sangat
Menyintai dan
Memelihara.
AL'AZIIZ
Artinya Yang
Menyalahkan.

AL- JABBAARU Artinya
Yang Sangat Gagah.

AL MUTAKABBIRU Artinya
Yang Maha Besar.

AL KHAALIQU
Artinya Yang
Menciptakan
Makhluk Nya.

AL BAARI-U
Artinya Yang
Menerbitkan Makhluk.
AL MUSHAWWIRU
Artinya Yang Merupakan
Makhluk.

AL GHAFFAARU Artinya
Sangat Mengampuni.

AL QAHHAARU Artinya
Yang Sangat Keras.

AL WAHHAABU
Artinya Yang Sangat
Memberi.

AR RAZZAQU
Artinya Yang Sangat
Memberi Rezeki.

AL FATTAHU Artinya
Yang Membuka
Khazanah Rahmat.

AL'ALIIMU
Artinya Mengetahui.

AL QAABIDHU
Artinya Yang
Menggenggam,
Menyempitkan Rezeki
dan Menguranginya bagi seseorang yang
disempitkan.

AL BAASITHU Artinya
Maha Melapangkan.

AL KHAAFIDHU Artinya
Yang Menurunkan.

AR RAAFI'U
Ahrtinya Maha
Mengangkat.

AL MU'IZZU
Artinya Maha Menang
dan memberi kepada
yang dikehendaki Nya.

AL MUDZILLU
Artinya Yang
Merendahkan atau
Menghinakan.

AS SAMII'U
Artinya Maha
Mendengar.

AL BASHIIRU Artinya
Maha Melihat.

AL HAKAMU
Artinya Yang
Menetapkan Hukum-hukum Makhluk Nya.
AL'ADLU
Ertinya Yang Maha Adil.

AL LATHIIFU Artinya
Yang Maha Halus.
AL KHABIIRU Artinya
Yang Maha Mengetahui
atau Waspada.
AL HALIIMU
Ertinya Maha Penyayang
dan Penyabar.
AL'AZHIIMU
Artinya Maha Agung.

AL GHAFUURU Artinya
Maha Pengampun.

ASY SYAKUURU Artinya
Yang Sangat Syukur.

AL'ALIYYU
Artinya Yang Maha Tinggi
Martabatnya.

AL KABIIRU Artinya
Yang Maha Besar.

AL HAFIIZHU Artinya
Yang Maha Memelihara.
AL MUQI ITU
Artinya Yang menjadikan
makanan.

AL HASIIBU
Artinya Yang Menghisab
atau Menghitung.

AL JALIILU
Artinya Yang Maha
Agung dan Mulia.

AL KARIIMU
Artinya Mulia atau Yang
Maha Pemurah.

AR RAQIIBU
Ertinya Yang Maha
Mengamati/Mengintai

AL MAJIIBU
Artinya Yang
Memperkenankan.

AL WAASI'U
Artinya Maha Luas
KepunyaanNya.

AL HAKIIMU
Artinya Yang Maha
Bijaksana

AL WADUUDU
Artinya Maha Mencintai
orang-orang yang
beriman
AL MAJIIDU
Artinya Yang Maha Mulia
dan Maha Luhur.

AL BAA'ITSU
Artinya Maha
membangkitkan
makhluk Nya dihari
kemudian.

ASY SYAHIIDU
Artinya Maha
Menyaksikan.

AL HAQQU
Artinya Maha Besar.

AL WAKIILU
Artinya Maha
Melaksanakan Urusan
Makhluk Nya.
AL QAWIYYU
Ertinya Yang Maha Kuat.

AL MATIINU
Artinya Maha Sempurna
KekuatanNya.

AL HAMIIDU
Artinya Yang Terpuji.

AL MUHSHII
Artinya Yang
Memperhitungkan setiap
amal makhluk Nya, dan
Membalasnya.

AL MUBDI-U
Artinya Yang
Menzahirkan
Makhluk Nya.

AL MU'IIDU
Artinya Yang
Mengembalikan.

AL MUHYI
Artinya Yang
Menghidupkan.

AL MUMIITU
Artinya Yang Mematikan.

AL HAYYU
Artinya Yang Hidup.

AL QAYYUUM
Artinya Yang Berdiri
Sendiri.

AL WAAJIDU
Artinya Zat yang
menemukan apa yang
Dia kehendaki.

AL MAAJIDU
Artinya Maha Agung dan
Mulia.

AL WAAHIDU
Artinya Mendapat apa
yang dikehendakiNya.

ASH SHAMADU
Artinya Tempat
bergantung bagi semua
makhluk Nya.

AL QAADIRU
Artinya Maha Kuasa atas
segala sesuatu.

AL MUQTADIRU
Artinya Yang Sangat
Kuasa.

AL MUQADDIMU
Artinya Zat yang
mendahulukan.

AL MUAKHHIRU Artinya
Dzat yang mengakhirkan.

AL AWWALU
Artinya Yang terdahulu
dengan tiada permulaan.

AL AKHIIRU
Artinya Yang kemudian
dan tiada berkesudahan.

ADH DHAHIIRU
Artinya Maha Nyata.

AL BAATHINU Artinya
Zat yang Maha Ghaib.

AL WAALIYY
Artinya Maha menguasai
dan mengurus semua
urusan makhlukNya.

AL MUTA'AALII Artinya
Yang Maha Tinggi.

ALBARRU
Artinya Yang Maha
Berbuat Baik.

AT TAWWAABU
Artinya Maha Menerima
Taubat.

AL MUNTAQIMU
Artinya Zat yang berhak
membalas setiap
perbuatan dosa dengan
azabNya.

AL 'AFUWWU
Artinya Yang memberi
maaf.

AL MAALIKUL
MULKI Artinya
Zat yang mempunyai
kekuasaan.

DZUL JALAALI wal
IKRAAMI Artinya Zat
yang mempunyai
Ketinggian Kemuliaan
yang Sempurna.

AL MUQSITHU
Artinya Yang sangat Adil.
.

AL JAAMI'U
Artinya Yang
Mengumpulkan.

AL GHANIYYU Artinya
Yang Maha Kaya.

AL MUGHNII
Artinya Zat yang
memberi kekayaan.

AL MAANI ' U
Artinya Yang menolak
bahaya dan lain-lain.

ADH DHAARU
Artinya Yang
menyampaikan
mudharat.

AN NAAFI ' U
Artinya Yang memberi
manfaat.

AN NUURU
Artinya Yang menerangi.

AL BADII ' U
Artinya Yang
menciptakan yang belum
wujud sebelumnya.

AL BAAQII
Artinya Maha Kekal.

AL WAARITSU Artinya
Yang kembali kepadaNya
sekali makhluk.

AR RASYIIDU
Artinya Yang Memberi
Petunjuk.
.

AS SABUURU
Artinya Sangat Sabar.

HUKUM ISLAM

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat
manusia, baik Muslim maupun bukan Muslim.

Selain berisi hukum dan
aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian
masalah seluruh
kehidupan ini.

Maka oleh sebagian penganut
Islam, Syariat Islam merupakan panduan
menyeluruh dan
sempurna seluruh
permasalahan hidup manusia dan kehidupan
dunia ini.

Terkait dengan susunan tertib Syari'at, Al-Quran
Surat Al Ahzab ayat 36, mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan
RasulNya sudah
memutuskan suatu perkara, maka umat
Islam tidak
diperkenankan
mengambil ketentuan
lain.

Oleh sebab itu
secara implisit dapat
dipahami bahwa jika terdapat suatu perkara
yang Allah dan RasulNya
belum menetapkan
ketentuannya, maka umat Islam dapat
menentukan sendiri
ketetapannya itu.


Pemahaman makna ini
didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah
QS 5:101 yang
menyatakan bahwa hal-
hal yang tidak dijelaskan
ketentuannya sudah
dimaafkan Allah.


Dengan demikian
perkara yang dihadapi
umat Islam dalam
menjalani hidup
beribadahnya kepada
Allah itu dapat
disederhanakan dalam
dua kategori, yaitu apa
yang disebut sebagai
perkara yang termasuk
dalam kategori Asas
Syara' dan perkara yang
masuk dalam kategori Furu'.

Syara'.

Asas Syara'
Yaitu perkara yang sudah
ada dan jelas
ketentuannya dalam Al-Quran atau Al Hadits.
Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam
dimana Al-Quran itu Asas Pertama Syara' dan Al
Hadits itu Asas.
Kedua
Syara'. Sifatnya, pada
dasarnya mengikat umat
Islam seluruh dunia
dimanapun berada, sejak
kerasulan Nabi
Muhammad saw hingga
akhir zaman, kecuali
dalam keadaan darurat.
Keadaan darurat dalam
istilah agama Islam
diartikan sebagai suatu
keadaan yang
memungkinkan umat
Islam tidak mentaati
syari'at Islam, ialah
keadaan yang terpaksa
atau dalam keadaan
yang membahayakan diri
secara lahir dan batin,
dan keadaan tersebut
tidak diduga sebelumnya
atau tidak diinginkan
sebelumnya, demikian
pula dalam
memanfaatkan keadaan
tersebut tidak
berlebihan. Jika keadaan
darurat itu berakhir
maka segera kembali
kepada ketentuan
syari'at yang berlaku.

Furu' Syara'

Yaitu perkara yang tidak
ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al-Quran dan Al-Hadist.
Kedudukannya sebagai Cabang Syari'at Islam.

Sifatnya pada dasarnya
tidak mengikat seluruh
umat Islam di dunia
kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima
sebagai peraturan/perundangan yang
berlaku dalam wilayah
kekuasaanya.
Perkara atau masalah
yang masuk dalam furu'
syara' ini juga disebut
sebagai perkara
ijtihadiyah.
Sumber Hukum Islam.

Al-Qur'an

Al-Qur'an sebagai kitab
suci umat Islam adalah
firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk
disampaikan kepada
seluruh umat manusia
hingga akhir zaman
(Saba' QS 34:28).
Sebagai
sumber Ajaran Islam juga
disebut sumber pertama
atau Asas Pertama
Syara'.
Al-Quran merupakan
kitab suci terakhir yang
turun dari serangkaian
kitab suci lainnya yang
pernah diturunkan ke
dunia
Dalam upaya memahami
isi Al Quran dari waktu
ke waktu telah
berkembang tafsiran
tentang isi-isi Al-Qur'an
namun tidak ada yang
saling bertentangan.

Al Hadist

1.hadits hasan 2.hadits
shaheh 3.hadits dhaif
Ijtihad
Ijtihad adalah sebuah
usaha untuk menetapkan
hukum Islam
berdasarkan Al-Qur'an
dan Hadis. Ijtihad
dilakukan setelah Nabi
Muhammad telah wafat
sehingga tidak bisa langsung menanyakan
pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal ibadah tidak bisa diijtihadkan.

Beberapa macam ijtihad antara lain :

Ijma',
kesepakatan
para ulama
Qiyas, diumpamakan
dengan suatu hal yang
mirip dan sudah jelas
hukumnya
Maslahah Mursalah,
untuk kemaslahatan
umat
'Urf, kebiasaan


Wallahu a'lam

RUKUN ISLAM

Rukun Islam terdiri daripada lima perkara:

1.Mengucap dua kalimat syahadat dan menerima bahwa Allah itu tunggal dan Nabi Muhammad s.a.w itu rasul Allah.
2.Menunaikan salat lima kali sehari.
3.Mengeluarkan zakat.
4.Berpuasa pada bulan Ramadan.
5.Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

Syahadat

Rukun pertama : Bersaksi tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim berikut diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya.
[sunting]Makna "La ilaha Illallah"
Yaitu; tidak ada yang berhak diibadahi secara haq di bumi maupun di langit melainkan Allah semata. Dialah ilah yang haq sedang ilah (sesembahan) selain-Nya adalah batil. Sedang Ilah maknanya ma’bud (yang diibadahi). Artinya secara harfiah adalah: "Tiada Tuhan selain Allah"
Orang yang beribadah kepada selain Allah adalah kafir dan musyrik terhadap Allah sekalipun yang dia sembah itu seorang nabi atau wali. Sekalipun ia beralasan supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepadanya. Sebab orang-orang musyrik yang dulu menyelisihi Rasul, mereka tidak menyembah para nabi dan wali dan orang soleh melainkan dengan memakai alasan ini. Akan tetapi itu merupakan alasan batil lagi tertolak. Sebab mendekatkan diri kepada Allah ta’ala dan bertawasul kepada-Nya tidak boleh dengan cara menyelewengkan ibadah kepada selain Allah. Melainkan hanya dengan menggunakan nama-nama dan sifat-Nya, dengan perantaraan amal sholeh yang diperintahkan-Nya seperti salat, shodaqah, zikir, puasa, jihad, haji, bakti kepada orang tua serta lainnya, demikian pula dengan perantara doanya seorang mukmin yang masih hidup dan hadir dihadapannya ketika mendoakan.
Ibadah beraneka ragam:
Di antaranya doa yaitu memohon kebutuhan dimana hanya Allah yang mampu melakukannya seperti menurunkan hujan, menyembuhkan orang sakit, menghilangkan kesusahan yang tidak mampu dilakukan oleh makhluk. Seperti pula memohon surga dan selamat dari neraka, memohon keturunan, rizki, kebahagiaan dan sebagainya.
Semua ini tidak boleh dimohonkan kecuali kepada Allah. Siapa yang memohon hal itu kepada makhluk baik masih hidup atau sudah mati berarti ia telah menyembahnya. Allah ta’ala berfirman memerintahkan hamba-hamba-Nya supaya berdoa hanya kepada-Nya berikut mengabarkan bahwa doa itu satu bentuk ibadah. Siapa yang menujukannya kepada selain Allah maka ia termasuk penghuni neraka. “Dan Robmu berfirman :
“ Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (yakni berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka dalam keadaan hina dina (Al Mukmin : 60) ”
Allah ta’ala berfirman mengabarkan bahwa semua yang diseru selain Allah tidak memiliki manfaat atau madhorot untuk seorangpun sekalipun yang diseru itu nabi-nabi atau para wali.
Di antara macam ibadah : Menyembelih binatang, bernadzar dan mempersembahkan hewan kurban.
Tidak sah seseorang bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dengan cara menyembelih binatang atau mempersembahkan hewan kurban atau bernadzar kecuali hanya ditujukan kepada Allah semata. Barangsiapa menyembelih karena selain Allah seperti orang yang menyembelih demi kuburan atau jin berarti ia telah menyembah selain Allah dan berhak mendapat laknat-Nya.
Di antara bentuk ibadah : Istighotsah (memohon bantuan), istianah (memohon pertolongan) dan istiadzah (memohon perlindungan).
Tidak ada yang boleh dimintai bantuan ataupun pertolongan ataupun perlindungan kecuali Allah saja. Allah ta’ala berfirman dalam Al Qur’an Al karim :
“ Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan (Al Fatihah:4) ”
“ Katakanlah: Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya (Al Falaq:1-2) ”
Di antara bentuk ibadah : Tawakal, Roja (berharap) dan Khusyu'.
Manusia tidak boleh bertawakal selain kepada Allah, tidak boleh berharap selain kepada Allah, dan tidak boleh khusyu' melainkan kepada Allah semata.
Bentuk menyekutukan Allah di antaranya berdoa kepada selain Allah baik berupa orang-orang yang masih hidup lagi diagungkan atau kepada penghuni kubur. Melakukan thowaf di kuburan mereka dan meminta dipenuhi hajatnya kepada mereka. Ini merupakan bentuk peribadatan kepada selain Allah dimana pelakunya bukan lagi disebut sebagai seorang muslim sekalipun mengaku Islam, mengucapkan la ila illallah Muhammad rasulullah, mengerjakan salat, berpuasa dan bahkan haji ke baitullah.
[sunting]Makna Syahadat “Muhammad Rasulullah”
Makna syahadat Muhammad Rasulullah adalah mengetahui dan meyakini bahwa Muhammad utusan Allah kepada seluruh manusia, dia seorang hamba biasa yang tidak boleh disembah, sekaligus rasul yang tidak boleh didustakan. Akan tetapi harus ditaati dan diikuti. Siapa yang menaatinya masuk surga dan siapa yang mendurhakainya masuk neraka. Selain itu anda juga mengetahui dan meyakini bahwa sumber pengambilan syariat sama saja apakah mengenai syiar-syiar ibadah ritual yang diperintahkan Allah maupun aturan hukum dan syariat dalam segala sector maupun mengenai keputusan halal dan haram. Semua itu tidak boleh kecuali lewat utusan Allah yang bisa menyampaikan syariat-Nya. Oleh karena itu seorang muslim tidak boleh menerima satu syariatpun yang datang bukan lewat Rasul SAW. Allah ta’ala berfirman :
“ Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah (Al Hasyr:7) ”
“ Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuh hati (An Nisa’:65) ”
Makna kedua ayat :
Pada ayat pertama Allah memerintahkan kaum muslimin supaya menaati Rasul-Nya Muhammad  pada seluruh yang diperintahkannya dan berhenti dari seluruh yang dilarangnya. Karena beliau memerintah hanyalah berdasarkan dengan perintah Allah dan melarang berdasar larangan-Nya.
Pada ayat kedua Allah bersumpah dengan diri-Nya yang suci bahwa sah iman seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya hingga ia mau berhukum kepada Rasul dalam perkara yang diperselisihkan antara dia dengan orang lain, kemudian ia puas keputusannya dan menerima dengan sepenuh hati. Rasul SAW bersabda :
“ Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada contohnya dari urusan kami maka ia tertolak. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya ”
Amalan yang dianggap termasuk agama namun tidak ada contohnya dari Rasul dikenal dengan istilah bid'ah.

Shalat

salat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat.
Allah mensyariatkan dalam salat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk salat. Maka seorang muslim membersihkan diri dengan air suci dari semua barang najis seperti air kecil dan besar dalam rangka mensucikan badannya dari najis lahir dan hatinya dari najis batin.
Salat merupakan tiang agama. Ia sebagai rukun terpenting Islam setelah dua kalimat syahadat. Seorang muslim wajib memeliharanya semenjak usia baligh (dewasa) hingga mati. Ia wajib memerintahkannya kepada keluarga dan anak-anaknya semenjak usia tujuh tahun dalam rangka membiasakannya. Allah ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (An Nisa: 103)
Salat wajib bagi seorang muslim dalam kondisi apapun hingga pada kondisi ketakutan dan sakit. Ia menjalankan salat sesuai kemampuannya baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring hingga sekalipun tidak mampu kecuali sekedar dengan isyarat mata atau hatinya maka ia boleh salat dengan isyarat. Rasul  mengkhabarkan bahwa orang yang meninggalkan salat itu bukanlah seorang muslim entah laki atau perempuan. Ia bersabda :
"“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah salat. Siapa yang meninggalkannya berarti telah kafir” Hadits shohih.
Salat lima waktu itu adalah salat Shubuh, salat Dhuhur, salat Ashar, salat Maghrib dan salat Isya’.
Waktu salat Shubuh dimulai dari munculnya mentari pagi di Timur dan berakhir saat terbit matahari. Tidak boleh menunda sampai akhir waktunya. Waktu salat Dhuhur dimulai dari condongnya matahari hingga sesuatu sepanjang bayang-bayangnya. Waktu salat Ashar dimulai setelah habisnya waktu Dhuhur hingga matahari menguning dan tidak boleh menundanya hingga akhir waktu. Akan tetapi ditunaikan selama matahari masih putih cerah. Waktu Maghrib dimulai setelah terbenamnya matahari dan berakhir dengan lenyapnya senja merah dan tidak boleh ditunda hingga akhir waktunya. Sedang waktu salat Isya’ dimulai setelah habisnya waktu maghrib hingga akhir malam dan tidak boleh ditunda setelah itu.
Seandainya seorang muslim menunda-nunda sekali salat saja dari ketentuan waktunya hingga keluar waktunya tanpa alasan yang dibenarkan syariat diluar keinginannya maka ia telah melakukan dosa besar. Ia harus bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi lagi.

Puasa

Puasa pada bulan Ramadan yaitu bulan kesembilan dari bulan hijriyah.
Sifat puasa:
Seorang muslim berniat puasa sebelum waktu shubuh (fajar) terang. Kemudian menahan dari makan, minum dan jima’ (mendatangi istri) hingga terbenamnya matahari kemudian berbuka. Ia kerjakan hal itu selama hari bulan Romadhon. Dengan itu ia menghendaki ridho Allah ta’ala dan beribadah kepada-Nya.
Dalam puasa terdapat beberapa manfaat tak terhingga. Di antara yang terpenting :
Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu di antara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.
Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan, ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang berpuasa atas dorongan akidah dan iman.

Zakat

Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an.
Nishab emas sebanyak 20 mitsqal. Nishab perak sebanyak 200 dirham atau mata uang kertas yang senilai itu. Barang-barang dagangan dengan segala macam jika nilainya telah mencapai nishab wajib pemiliknya mengeluarkan zakatnya manakala telah berlalu setahun. Nishab biji-bijian dan buah-buahan 300 sha’. Rumah siap jual dikeluarkan zakat nilainya. Sedang rumah siap sewa saja dikeluarkan zakat upahnya. Kadar zakat pada emas, perak dan barang-barang dagangan 2,5 % setiap tahunnya. Pada biji-bijian dan buah-buahan 10 % dari yang diairi tanpa kesulitan seperti yang diairi dengan air sungai, mata air yang mengalir atau hujan. Sedang 5 % pada biji-bijian yang diairi dengan susah seperti yang diairi dengan alat penimba air.
Di antara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya

Haji

Rukun Islam kelima adalah haji ke baitullah Mekkah sekali seumur hidup. Adapun lebihnya maka merupakan sunnah. Dalam ibadah haji terdapat manfaat tak terhingga :
Pertama, haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
Kedua, ketika haji kaum muslimin dari segala penjuru dapat berkumpul dan bertemu di satu tempat. Mereka mengenakan satu pakaian dan menyembah satu Robb dalam satu waktu. Tidak ada perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, kaya maupun miskin, kulit putih maupun kulit hitam. Semua merupakan makhluk dan hamba Allah. Sehingga kaum muslimin dapat bertaaruf (saling kenal) dan taawun (saling tolong menolong). Mereka sama-sama mengingat pada hari Allah membangkitkan mereka semuanya dan mengumpulkan mereka dalam satu tempat untuk diadakan hisab (penghitungan amal) sehingga mereka mengadakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan mengerjakan ketaatan kepada Allah ta’ala.

RUKUN IMAN

Dalam hal ini saya akan memabahas dan membeberkan secara jelas tentang Rukun Iman.
A. Iman Kepada Allah swt
Iman kepada Allah artinya percaya dengan yakin bahwa Allah itu ada. Dengan kata lain taat, patuh atau selalu menurut kepada Allah swt, selalu mengerjakan perintahnya dan menjauhi laranganNya:
Adapun cara taat kepada Allah antara lain;
Apabila telah masuk waktu shalat, segeralah kerjakan shalat, dengan tertib dengan tidak terburu-buru
Membiasakan membaca Al-Qur’an
Jika datang bulan Ramadhan, berpuasa
Jujur, sopan santun kepada semua orang
Menurut nasehat ibu, ayah dan guru
Jangan sekali-kali mengambil barang orang lain
Jangan menjadi anak yang sombong
Bersyukur jika mendapat kesenangan
Bersabar dalam menghadapi cobaan
Hanya Dialah yang berhak disembah yaitu Allah swt. Beriman kepada Allah adalah beriman segala apa yang dikabarkan dalam kitab-kitab suci atau apa yang diceritakan oleh rasul tentang asma dan sifat-sifatnya. Adapun sifat-sifat yang wajib bagi Allah yaitu:
Wujud artinya ada
Qidam artinya terdahulu
Qiyamu binafshi artinya Tuhan itu terdiri sendiri mustahil bersaudara
Baqa artinya maha kekal tiada penghabisan
Quadrat artinya maha kuasa mustahil al ajzu artinya lemah
Iradat artinya berkehendak
Al ilmu artinya Allah maha mengetahui
Melihat segala sesuatu yang mustahil Allah itu buta atau tidak melihat. Al qalam lawannya al baqam artinya Allah itu bersifat qalam, dan dapat bercakap-cakap tetapi hanya orang yang dikehendakiNya.
Sifat Allah yang wajib dan mustahil diketahui oleh manusia. Adapun sifat yang jaiz yaitu Allah itu ada yang membuat alam ini atau mentiadakannya itu semua kehendaknya. Materi Pesantren Kilat : Rukun Iman
Jumlah rukun iman ada enam
Iman kepada Allah
Iman kepada malaikat-malaikat Allah
Iman kepada kitab-kitab
Iman kepada rasul
Iman kepada qadha dan qadhar
Iman kepada hari akhir
Pertanyaan Soal Dan Jawaban
Siapakah itu Allah swt?
Jawab: Allah itu Tuhan atau pencipta yang menciptakan seluruh semesta
Apa arti iman kepada Allah? Jelaskan!
Jawab: Percaya dan yakin bahwa Allah itu ada, taat, patuh dan selalu menurut kepada Allah mengerjakan perintahnya dan menjauhi laranganNya
Mengapa kita harus beriman kepada Allah swt?
Jawab: Karena manusia yang memiliki iman, percaya kepada Allah yakin kepada Allah dan hari akhir
Bagaimana cara taat kepada Allah? Sebutkan?
Jawab:
Apabila telah masuk waktu shalat, segeralah mengerjakan shalat dengan tertib, tidak terburu-buru
Membiasakan membaca Al-Qur’an
Jika datang bulan Ramadhan, berpuasa
Jujur, sopan santun kepada semua orang
Menurut nasehat ibu, ayah dan guru
Jangan sekali-kali mengambil barang orang lain
Jangan menjadi anak yang sombong
Bersyukur jika mendapat kesenangan
Bersabar dalam menghadapi cobaan
Dimana kita sebagai manusia harus menyembah? Jelaskan!
Jawab: Hanya Allah yang berhak disembah yaitu Allah, karena beriman kepada Allah swt berarti percaya bahwa Allah itu pencipta alam semesta dengan segala isinya.
Apakah sifat-sifat wajib Allah itu? Sebutkan!
Jawab: Sifat-sifat wajib Allah yaitu antara lain;
Wujud artinya ada
Qidam artinya terdahulu
Qiyamu binafshi artinya Tuhan itu terdiri sendiri mustahil bersaudara
Baqa artinya maha kekal tiada penghabisan
Quadrat artinya maha kuasa mustahil al ajzu artinya lemah
Iradat artinya berkehendak
Al ilmu artinya Allah maha mengetahui. Materi Pesantren Kilat : Rukun Iman
B. Iman Kepada Malaikat
Kita yakin dan percaya bahwa Allah swt menciptakan alam semesta beserta isinya dan ciptan makhluk yang bermacam-macam ada yang berwujud atau molekul seperti benda padat, tumbuhan, hewan dan manusia dan ada pun makhluk Allah yang bersujud in material yakni makhluk rohani yaitu malaikat dan jin malaikat diciptakan oleh Allah dari unsur cahaya sedangkan jin diciptakan dari unsur api.
Iman kepada Allah bahwa kita percaya malaikat itu ada. Malaikat juga makhluk jadi malaikat adalah makhluk yang gaib atau tidak dapat dilihat. Malaikat itu tidak sama manusia yang mempunyai jenis kelamin, tidak makan dan tidak minum, tidak dapat dilihat dengan mata.
Adapun nama malaikat yang wajib diketahui yang berbagai macam tugas:
Malaikat jibril bertugas membawa wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul
Malaikat Mikail bertugas membawa rezky
Malaikat Israfil bertugas meniup terompet tandanya hari kiamat
Malaikat Israil bertugas mencabut nyawa
Malaikat Rakid dan Atid bertugas mengawasi dan mencatat perbuatan baik dan buruk manusia
Malaikat Munkar bertugas
Malaikat Nakir bertugas
Malaikat Malik bertugas menjaga neraka
Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga.
Cara beriman kepada malaikat Allah yaitu malaikat adalah pesuruh Allah yang senantiasa taat dalam menjalankan segala perintah Allah swt yang diwajibkan kepada malaikat itu. Materi Pesantren Kilat : Rukun Iman
Soal dan Jawaban
Bagaimana pengertian iman kepada malaikat? Jelaskan!
Jawab:
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua maksudnya yaitu menyakini secara pasti bahwa Allah swt mempunyai para malaikat yang diciptakan dari nur, tidak pernah mendurhakai apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada mereka, dan malaikat diciptakan dari Allah untuk taat dan beribadah kepada Nya serta mengerjakan segala tugas-tugasnya
Siapakah malaikat yang ditugasi membawa wahyu? Sebutkan!
Jawab:
Malaikat yang ditugasi membawa wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul, malaikat Jibril juga disebut ruhul kudus (roh yang suci) dan ruhul amin (terpercaya)
Dimana hubungan manusia dengan malaikat?
Jawab:
Hubungan manusia dengan malaikat ditempatkan pada saat penciptaan manusia dari satu fase ke fase yang lain. Pembentukannya, penjagaannya, dalam tiga lapis kegelapan, penulisan rizki, amal, ajal, nasib, celaka dan bahagianya, dalam ihwalnya, perhitungan ucapan dan perbuatannya, penjagaannya dalam hidupnya, pencabutan ruh ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika meninggal pembawa ruhnya ketika untuk diperlihatkan kepada penciptanya. Materi Pesantren Kilat : Rukun Iman
Mengapa malaikat diberikan tugas?
Jawab:
Karena malaikatlah yang dimuliakan dan diciptakan khusus dan dipercaya Allah, sehingga malaikatlah yang diberikan tugas atau pekerjaan tersebut.
Kenapa malaikat diberikan tugas? jelaskan!
Jawab: karena merekalah yang ditugasi mengurus adzab dan nikmat dalam alam barzah dan sesudah kebangkitan, sehingga mereka yang meneguhkan (iman) bagi hamba yang mukmin dengan izin Allah, yang mengajarkan baginya apa yang bermanfaat yang berperang membelanya.
Apakah arti malaikat menurut istilah!
Jawab:
Menurut istilah salah satu jenis makhluk Allah yang ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepadanya serta mengerjakan semua tugas-tugasNya
C. Iman Kepada Kitab-Kitab
Iman kepada kitab-kitab Allah swt ialah percaya bahwa Allah itu telah menurunkan kitab-kitabNya kepada rasul-Nya dari lauhic mahfudh, dan membenarkan dengan penuh keyakinan bahwa Allah swt mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hambaNya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas.
Kitab-kitab Allah swt disebutkan dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
Taurat yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Musa as
Injil yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Isa as
Zabur yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Daud as
Al-Qur’an yaitu kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw
Disamping itu ada juga disebut suhuf, yaitu wahyu yang diturunkan kepada para nabi yang dikumpulkan dalam lembaran-lembaran sepertiy ada pada nabi Adam, nabi Syuaib, nabi Ibrahim dan sebagainya.
Soal dan Jawaban
Mengapa terjadi penentangan dengan Al-Qur’an?
Jawab:
Karena Allah menentang mereka agar mendatangkan semisal Al-Qur’an dan dia menyatakan bahwa mereka tidak akan mampu untuk itu, dan tantangan ini berlaku untuk mereka yang beranggapan seperti itu, baik manusia maupun jin sampai hari kiamat.
Bagaimana definisi Al-Qur’an?
Jawab:
Definisi Al-Qur’an menurut bahasa bentuk masdar seperti al qira’ah, qur’anahu maksudnya adalah qiara’atahu, yang berarti sebagaimana atau sebutan bagi kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw sedangkan menurut istilah Al-Qur’an itu adalah kalam Allah yang mujiz yang diturunkan kepada rasulnya dalam bentuk wahyu yang ditulis di dalam mushaf dan dihafal didalam dada yang dibaca dengan lisan dan didengar oleh telinga, yang dinukil kepada kita secara mutawatir tanpa ada keraguan dan membacanya dinilai ibadah.
Dimana Al-Qur’an diturunkan?
Jawab:
Al-Qur’an diturunkan dihati (Muhammad) agar kamu menjadi seorang diantara orang-orang memberi peringatan di Mekkah. Materi Pesantren Kilat : Rukun Iman
Siapa pemelihara tafsirnya?
Jawab:
Pemeliharaan tafsirnya sunnah rasul
Kenapa Al-Qur’an itu ada?
Jawab:
Karena Al-Qur’an itu sangat penting bagi manusia untuk dihari kiamat
Apakah injil itu?
Jawab:
Injil sebuah kitab yang diturunkan kepada nabi Isa as.
D. Iman Kepada Rasul
Rasul artinya utusan jamaknya rasulun, jadi nabi Allah artinya nabi utusan Allah untuk menyampaikan ajaran agama kepada sekalian umat manusia. Sedangkan rasul menurut bahasa ialah orang yang mengikuti berita-berita orang yang mengutusnya, ungkapan (unta itu datang secara beriringan) dan menurut istilah rasul ialah seorang laki-laki merdeka yang diberi wahyu oleh Allah swt
Sebagai manusia pilihan rasul-rasul itu memiliki sifat-sifat wajib yaitu:
Rasul wajib berkata benar dari semua yang dibawanya adalah kebenaran, sebaliknya rasul itu mustahil berbohong atau menipu
Jujur dan dapat dipercaya mustahil berkhianat
Selalu menyampaikan perintah Allah ataupun laranganNya
Cerdas mustahil dia bodoh atau tolol
Adapun sifat jaiz yang mungkin ada pada rasul ialah sifat-sifat mansia biasa yang tidak mengurani martabatnya sebagai rasul, tidak menyebabkan orang jijik dan menjauhkan diri dari padanya, sifat yang demikian seperti lapar, haus, mengantuk, kawin dan sebagainya dalam Al-Qur’an.
Diantara rasul-rasul itu ada lima orang rasul yang mempunyai kelebihan yang istimewa yang disebut rasul-rasul yang mempunyai ketabahan mereka itu adalah:
Nabi Muhammad saw
Nabi Ibrahim as
Nabi Musa as
Nabi Isa as
Nabi Nuh as
Soal dan Jawaban
Bagaimana pengertian rasul?
Jawab: rasul berarti (mengabarkan) yang memberitakan, atau makhluk yang termulia dan tinggi derajat atau kedudukannya
Siapa yang diutus untuk berdakwah?
Jawab: yang diutus (rasul)
Dimanakah rasul?
Jawab: rasul itu berada dimana kita berada karena rasul adalah pengikut Allah yang paling taat
Mengapa kita beriman kepada segenap rasul?
Jawab: karena beriman kepada segenap rasul yang berarti membenarkan dengan seyakin-yakinya bahwa Allah saw mengutus seorang rasul pada setiap umat umengajak mereka beribadah kepada Allah semata, tanpa menyekutukannya
Kenapa Muhammad bukanlah bapak dari laki-laki?
Jawab: karena dia adalah Rasulullah dan penutup- para nabi
Apakah rasul itu wajib berkata benar?
Jawab; iya karena rasul tidak bisa bohong atau menipu.
E. Iman Kepada Hari Akhir
Kita wajib percaya bahwa kehidupan dunia ini akan berakhir dan kemudian diganti dengan kehidupan akhirat yang kekal, tempat membalas perbuatan-perbuatan manusia didunia ini, adapun menyakini dengan pasti kebenaran setiap hal yang diberitakan oleh Allah dalam kitab sucinuya dan setiap hal yang diberita oleh rasulnya mulai dari apa yang akan terjadi sesudah mati, fitnah kubur adzab dan nikmat kubur, dan apa yang terjadi sesudah itu seperti kebangkitan dari kubur, mahsyar (tempat berkumpl di akhirat), shuhuf (catatan amal), hisab (penghitungan), mizan (timbangan), haudh (telaga), shirath (titian), syafa’ah (pertolongan), surga dan neraka serta apa-apa yang dijanjikani Allah bagi para penghuninya.
Soal dan Jawaban
Bagaimana perhitungan amal manusia? Jelaskan?
Jawab:
Perhitungan yang diberikan masing-masing orang sesuai dengan catatan malaikat rakib dan akid selama hidup didunia yang diberikan kitab amalnya dari depan arah kanan ia akan beruntung sedangkan dari belakangan kiri ia akan celaka
Mengapa Al-Qur’an telah meyakinkan adanya ba’ts?
Jawab: adanya ba’ts beserta sanggahan atas orang-orang yang mengingkarinya dengan metode yang hebat dan jitu, sehingga memaksa akal sehat untuk menerimanya dan tunduk kepadanya.
Dimana hari kiamat itu?
Jawab: hari kiamat itu terjadi sesudahnya kita fitnah kubur, adzab dan nikmat kubur dan apa yang terjadi sesudah itu kebangkitan dari kubur, mansyar (tempat berkumpul diakhirat)
Kenapa mesti ada timbangan?
Jawab: karena timbangan pada hari itu kebenaran (keadilan) akan diketahui amal dan dosanya.
Siapa yang mencatat amal manusia?
Jawab: rakib dan atid
Apakah makna iman kepada hari akhir?
Jawab: makna iman kepada hari akhir bersifat umum tentang beriman kepada perkara-perkara akhirat sebagai pujian atas orang-orang mukmin yang mengimani adanya hari akhir atau sebagai perintah untuk mengimani hal tersebut.
F. Iman Kepada Qadha dan Qadar
Kita wajib percaya pada adanya qadha dan qadar yaitu pentakdiran Allah swt bagi seluruh makhluknya.
Jadi qadha adalah rancangan putusan Allah zaman azali sedangkan qadar atau takdir ialah yang terjadi didunia ini sesuai dengan ketentuan Allah swt.
Qadha adalah hukum Allah swt yang ditentukan untuk alam semesta ini dan dia jalankan alam ini sesuai dengan konsekuensi hukumnya, beriman kepada qadha dan qadar Allah adalah rukun keenam.
Soal dan Jawaban
Mengapa takdir itu ada?
Jawab: karena takdir itu sudah ditentukan qadhanya dan apa yang belum terjadi dia itu belum ditakdirkan takdir adalah hukum Allah.
Siapa yang menentukan qadha dan qadhar?
Jawab: Allah yang maha pencipta alam semesta ini
Bagaimana arti qadha dan qadar itu?
Jawab: arti qadha dan qadar itu (petakdiran) Allah swt bagi seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.
Dimana qadha dan qadhar diputuskan?
Jawab: kalau qadha dizaman azali diputuskan sedangkan qadar itu didunia sesuai ketentuan Allah swt
Kenapa takdir itu bersifat rahasia?
Jawab: karena kapan takdir ini terbuka maka makhluk atau manusia ditimpah musibah pada diri kita sendiri jadi takdir bersifat rahasia karena sudah ada qadha dan qadhar.
Apakah keterangan definisi qadha? Jelaskan!
Jawab: qadha adalah hukum Allah swt yang telah dia tentukan untuk alam semesta ini sesuai dengan konsekuensi hukumnya dari sunnah-sunnah yang dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak dia menghendakinya sampai selama-lamanya, maka setiap apa yang terjadi di alam ini adalah berdasarkan takdir yang mendahuluinya.

SUMBER http://www.masbied.com/2011/07/23/materi-pesantren-kilat-rukun-iman/

Rabu, 23 Februari 2011

Sebuah Renungan

Renungkanlah:

Pendeknya umur kita.
Andaikata kita berumur seratus tahunsekalipun, maka umur kita itu pendek jika dibandingkan dengan masa hidup kita kelak di akhirat yang abadi, selama-lamanya.


Mari kita renungkan, agar dapat istirehat selama dua puluh tahun, dalam satu bulan atau setahun kita sanggup menanggung berbagai beban berat dan kehinaan di dalam mencari dunia.

Tetapi mengapa kita tidak sanggup menahan beban
ibadah selama beberapa hari demi mengharapkan kebahagiaan abadi di Akhirat nanti ?

Jangan panjang angan-angan, kita nanti akan berat untuk beramal.

Yakinilah bahwa tidak lama lagi kita akan mati.


Katakan dalam hati kita :


"Pagi ini aku akan beribadah meskipun berat, siapa tahu nanti
malam aku mati.

Malam ini aku akan bersabar untuk beribadah, siapa tahu besok aku mati."

Sebab, kematian tidak datang pada waktu keadaan dan tahun tertentu.
Yang jelas ia pasti datang.

Oleh karena itu,
mempersiapkan diri kita menyambut kedatangan maut lebih utama dari mempersiapkan diri kita menyambut dunia.

Bukankah kita menyadari betapa pendek waktu hidup kita di dunia ini?

Bukankah boleh jadi ajal kita hanya tersisa satu tarikan dan hembusan nafas atau satu hari ?

Setiap hari kita lakukan hal ini dan paksakan diri kita untuk sabar beribadah kepada ALlah.

Andaikata kita ditakdirkan untuk hidup selama lima puluh tahun dan kita biasakan diri kita untuk sabar beribadah, nafsu kita tetap akan memberontak. Tetapi ketika maut menjemput
kita akan berbahagia selama-lamanya.


Tetapi jika engkau tunda-tunda diri kita untuk beramal, dan kematian datang diwaktu yang engkau tidak di sangka2, maka kita akan menyesal dengan penyesalan yang tidak berpenghujung..



Wallahua'lam

PERJALANAN

Ku berjalan mewujudkan apa yang ada dalam pikiranku .
kukejar dan kukejar, tanpa sadar ku sudah terlalu jauh, namun; akhirnya ku kecapean  dan setelah ku sadar bahwa apa yang ku kejar itu hanyalah sebuah hayalan dan akhirnya ku pasrah dengan keadaanku yang sekarang'

WES SAK OLEHNE WAE  SING PENTING AYEN, LAN TENTREM.